Friday, February 22, 2013

Teknologi Kampanye Parpol, Dari Smartphone Sampai Satelit



- Partai-partai politik semakin ramai mempersiapkan diri untuk menyambut pemilihan presiden 2014 mendatang. Bahkan, kini ada tiga partai yang mengusung kecanggihan teknologi sebagai alat kampanye mereka, mulai dari smartphone, satelit, bahkan yang sekadar menggalakkan keaktifan di sosial media.

Kabar paling segar adalah penggunaan satelit milik MNC oleh partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Seperti dilaporkan Detik.com, Senin (18/2/2013) lalu, bergabungnya Bos MNC Group tersebut dinilai bak darah segar bagi Hanura. Bahkan, satelit luang angkasa PT MNC akan dimanfaatkan Hanura untuk memata-matai kadernya.

Kader-kader daerah bisa dimonitor melalui satelit yang dia miliki, bisa untuk koordinasi. Ketua PACnya, difotoin dan bisa dikendalikan dari tingkat pusat, kata Ketua DPP Partai Hanura, Saleh Husin.

Pengawasan ketat semacam ini dirasa penting untuk partai yang diketuai Jendral TNI (Purn) Wiranto ini. Saleh Husin menuturkan bahwa dengan satelit yang dimiliki HT, koordinasi dari pusat ke daerah bisa lebih mudah dan terjaga.

Tentu teknologi ini akan dimanfaatkan untuk manajerial partai, termasuk instruksi-instruksi dari pusat, imbuh Saleh.

Smartphone dan Sosial Media Partai



Selain kecanggihan satelit MNC yang kini dimanfaatkan untuk kepentingan partai Hanura, sebelumnya telah ada smartphone khusus partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan sosial media Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Smartphone dari partai Nasidem diumumkan dalam kongressnya dengan beberapa fitur utama, yaitu Aplikasi NasDem yang berisi data kader, jadwal, berita, dan instruksi partai dan NasDem Messenger yang digunakan untuk mengobrol sesama kader, bahkan mengobrol dengan Surya Paloh.

Seperti dikabarkan IDHandphone.com Januari lalu, tidak tanggun-tanggung, Nasdem menggelontorkan dua jenis smartphone Android bertema khusus partai tersebut. Seri pertama adalah NasDem ND950 dengan layar berukuran besar dan harga Rp 2,5 juta. Sementara seri kedua NasDem ND930 dengan layar kecil dan tiga tombol fisik, dibanderol Rp 1,5 juta.

Sementara itu, Gerindra yang digawangi Prabowo Subikanto, Januari lalu telah mengungkapkan niatnya untuk memanfaatkan teknologi sosial media sebagai alat kampanye. Pertimbangannya adalah laju arus politik yang begitu cepat turut dipengaruhi teknologi informasi dan komunikasi, seperti sosial media.

Seperti diklaim Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon kepada Lensaindonesia.com, Gerindra selalu aktif berkomunikasi dengan publik melalui media-media sosial. Memang sulit untuk dipraktekkan. Partai Gerindra juga memewajibkan pengurus partai di semua level di parlemen untuk memakai dan mengelola akun resmi media sosialnya, seperti Facebook dan Twitter, ujarnya, Januari lalu.

DPP Gerindra, lanjut Fadli, sudah membentuk tim khusus untuk menangangi media online, karena dinilai penting mengikuti perkembangan zaman.

Hal tersebut dilakukan karena sudah ada indikasi perubahan relasi antara partai politik dengan masyarakat,

Fadli Zon juga memberikan contoh kuatnya pengaruh media sosial, yakni bagaimana masyarakat memberikan sanksi sosial kepada calon hakim agung, Daming Sanusi, melalui media sosial.

Dalam hitungan satu hari, gerakan masyarakat yang massif langsung mendorong anggota DPR untuk tidak memilih Daming karena jawabannya dalam fit and proper test, pungkasnya. Baca selengkapnya »